Apa kabar Ujian Nasional (UN) kalian hari ini de'? Pagi ini ingin sangat
kusapa orang-orang luar biasa para pemangku pusaran gelombang ketiga. Jika
beberapa waktu yang lalu sempat ada wacana untuk ganti kurikulum dan
penghapusan UN, tapi hari ini kalian masih belum bicara tentang realita, belum
dihadapkan pada fakta. Masih menjadi pihak penunggu dan penerus budaya.
Melanjutkan sejarah dan dialektika perdebatan apa manfaat dari diselenggarakannya
Ujian Nasional. Namun ya seperti inilah Indonesia. Hanya besar dalam retorika.
Terlalu banyak orang cerdas bicara namun bodoh (maaf) dalam laksana.
Seperti halnya kalian wahai adinda yang sedang panas dingin di depan meja,
saksikanlah dengan penuh kesyukuran bahwa pimpinan kita masih tanggap media.
Seperti euforia twitter tak lama berselang ia terjunkan diri dijejaring ini
pula. Akunnya @SBYudhoyono.
Dan saat tunas muda, kader para gelombang ketiga seperti kalian yang
dipanggil sebagai anaknya tengah memeras otak dalam kecemasan dan kegamangan
antara kata soal – jawaban – lulus – masa depan. Pimpinanmu, bapak Presiden
juga ikut menyelami euforia Ujian Nasional. Kicaunya di sana "Tetap
semangat bagi anak-anakku pelajar yang menjalankan Ujian Nasional...," Senin,
(14/04).
Beliau berharap, akan ada hasil memuaskan yang layak dibanggakan dalam Ujian
Nasional kali ini. Memuaskan yang tentunya memegang banyak tafsir di
kedepannya. Dan hari ini, serentak ujian nasional diselenggarakan di seluruh
wilayah Indonesia hingga Rabu (16/04) akan diakhiri. Selaku pihak yang pernah
merasakan ujian nasional sebenarnya tak banyak yang kakanda harapkan. Jadilah
dirimu dalam kebersihan, tenang dalam kejujuran maka sebuah hasil akan dengan
bangga bisa kamu rasakan.
Yang semangat ya, jangan buat Presidenmu kecewa. Meski pintar mu belum
dibutuhkan Indonesia hari ini, karena Indoneisa masih butuh orang kaya untuk
bertahta. Indonesia masih muda.
Sragen, 14 April 2014
Erna Dwi Susanti
0 komentar:
Posting Komentar