Sebulan kemarin sholih, ketetapan membungkus rapat sebuah kecemasan. Menahan rintihan sakit yang terus meningkat dan berulang, ia seolah menyempurnakan rangkaian proses bernama perjuangan, berjuang untuk melegalkan diri menjadi seorang ibu, melahirkanmu.
Tak ada tanda yang terasa, maka wajar kalau hari itu aktivitaspun berjalan seperti biasa. Mengitari pelataran depan-olahraga ringan, lantas menyibukkan diri di dapur mempersiapkan semuanya, seperti pagi-pagi biasa. Namun sangat singkat dan tiba-tiba, tepat di HPL-1, kamu ditakdirkan melengkapi kami, Ayah dan Bunda. Tuhan memberikan karuniaNya, hanya cukup 3 jam 40 menit saja bunda diberikan ujian bernama sakitnya persalinan.
Sholihnya Ayah Bunda, hitungan satu bulan telah kita jalani bersama. Selalu ada banyak hal baru yang menuntut bunda dan ayah belajar, beradaptasi dan terus menerus menempa diri menuju kapasitas mumpuni, mampu dan pantas menjadi orangtuamu.
Yahya, jika kamu tanya apakah ayah dan bunda bahagia? Tentu saja iya nak. Bahagia itu pasti. Begitu juga kadang air mata, ia selalu menjadi pelengkap tawa.
Aduhai sholih, kebersamaan kita akan terus kita tingkatkan harga kualitasnya, semoga keberkahan senantiasa mengikat tali antara kita. Tumbuhlah dalam segala kebaikan dan pengharapan, semoga Ayah dan Bunda juga senantiasa dimampukan untuk menjaga amanah sebagai orangtuamu. Aamiin.
Dan Yahya Anakku, Mari Nak, kita mengulang bulan. 8 Februari 2017 - 8 Maret 2017
With love Ayah - Bunda
0 komentar:
Posting Komentar