Saya belajar pada tajuk-tajukmu, Bapa,
Tajuk yang terencana dengan retoris dan prosa
sederhana,
Mengena dengan bahasa biasa, ala kadarnya,
Tidak berlebih, tidak merendah namun cukup, ia
mengena,
Santun pekerti itu terjelas di sana,
Tanpa bunga ia tersajikan sempurna,
Untuk sindiran ringkas para penguasa,
Untuk pengingat cerdas para rakyat yang
mungkin saja sedang terlena,
Ya, bahasa tajuk yang sekali paham tanpa harus
ditunjuk,
Adalah pengingat bahwa ini realita yang ada,
Yang tanpa harus dibilang nanti harus
dimengerti,
Untuk bekal, bahasa tajuk haruslah dirujuk,
Negeri ini mungkin sedang terkantuk atau
tengah dibuat mabuk.
Erna
Dwi Susanti
![]() |
Sumber gambar : www.drzpost.com |
0 komentar:
Posting Komentar