Erna Dwi Susanti Personal Site

Kredit Usaha Rakyat (KUR)


8 Program Penanggulangan Kemiskinan - Kembali membahas tentang 8 (delapan program penanggulangan Kemiskinan) yang ditawarkan oleh pemerintah, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini berwujud dana pinjaman, berupa kredit modal kerja (KMK) ataupun juga berwujud Kredit Investasi (KI) dengan besaran pinjaman sebesar Rp 5.000.000 sampai dengan Rp. 500.000.000.

Program tersebut dimaksudkan untuk membantu meningkatkan akses pembiayaan perbankan yang sebelumnya hanya terbatas pada usaha berskala besar dan belum menjangkau pelaku usaha mikro kecil dan menengah seperti usaha rumah tangga dan jenis usaha mikro lain yang bersifat informal, mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

Website

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)


8 Program Penanggulangan Kemiskinan - PNPM adalah program nasional dalam wujud kerangka sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program – program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Program PNPM Mandiri terdiri dari berbagai program, yaitu:
  1. PNPM Mandiri Perdesaan
    PNPM Mandiri Perdesaan merupakan bagian dari PNPM inti yang ditujukan bagi pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Program ini dikembangkan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998.

    Tujuan
    Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun daerahnya.

    Website
    http://www.pnpm-perdesaan.or.id/
  2. PNPM Perdesaan R2PN (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias)
    PNPM R2PN menyediakan fasilitasi pemberdayaanmasyarakat, kelembagaan lokal, pendampingan masyarakat, pelatihan masyarakat, serta dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) dalam mendukung usulan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang direncanakan, diputuskan dan dikelola oleh masyarakat

    Tujuan
    Tujuan umum dari PNPM R2PN adalah mempercepat penanggulangan kemiskinan denga cara pengembangan kemandirian masyarakat.
  3. PNPM Mandiri Agribisnis/SADI (Smallholder Agribusiness Development Initiative)
    PNPM Mandiri SADI adalah program untuk mempercepat upaya pengentasan kemiskinan di  daerah perdesaan dengan meningkatkan pendapatan rumah tangga petani miskin melalui peningkatan kapasitas khusus kelompok yang dipilih petani untuk meningkatkan produktivitas dan akses ke pasar.

    Tujuan
    sasaran rumah tangga miskin, terutama anggota kelompok tani yang sangat miskin, lembaga- lembaga masyarakat di bidang pertanian.
  4. PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
    PNPM Generasi Sehat dan Cerdas merupakan program pemerintah yang memfasilitasi masyarakat dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah

    Tujuan
    Generasi Sehat dan Cerdas adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak-anak balita dan meningkatkan pendidikan anak-anak usia sekolah hingga tamat Sekolah Dasar (SD/MI) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP/ MTs).
  5. PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM- LMP)
    PNPM-LMP adalah program yang berupaya agar aspek lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam menjadi bagian integral dari aktivitas pembangunan masyarakat di perdesaan

    Tujuan
    Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan perdesaan melalui pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam secara lestari.
  6. Program Pengembangan Sistem Pembangunan Partisipatif (P2SPP)
    P2SPP adalah program untuk mengintegrasikan pengelolaan pembangunan partisipatif pola PNPM-MP ke dalam sistem reguler (Musrenbang), serta mendorong penyelarasan perencanaan teknokratis, politis dengan partisipatif,

    Tujuan
    Menyatupadukan sistem pembangunan partisipatif pola PNPM- MP ke dalam sistem pembangunan reguler dan menyelaraskan perencanaan teknokratis, politis dengan perencanaan partisipatif.
  7. PNPM Mandiri Respek (Rencana Strategis Pengembangan Kampung) Bagi Masyarakat Papua
    PNPM Mandiri Respek Bagi Masyarakat Papua adalah program untuk mengembalikan harga diri orang Papua bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membangun diri dan kampung sendiri.

    Tujuan
    mengembalikan semangat gotong royong masyarakat, memberdayakan masyarakat, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat Papua kepada pemerintah daerah.
  8. PNPM Mandiri Perkotaan
    PNPM-Mandiri Perkotaan atau Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) merupakan upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam menanggulangi kemiskinan di perkotaan secara mandiri

    Tujuan
    1. Terbangunnya lembaga masyarakat berbasis nilai-nilai universal kemanusiaan, prinsip- prinsip kemasyarakatan dan berorientasi pembangunan berkelanjutan, yang aspiratif, representatif, mengakar, mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin, mampu memperkuat aspirasi/ suara masyarakat miskin dalam proses pengambilan keputusan lokal, dan mampu menjadi wadah sinergi masyarakat dalam penyelesaian permasalahan yang ada di wilayahnya;
    2. Meningkatnya akses bagi masyarakat miskin perkotaan kepelayanan sosial, prasarana dan sarana serta pendanaan (modal), termasuk membangun kerjasama dan kemitraan sinergi ke berbagai pihak terkait, dengan menciptakan kepercayaan pihak- pihak terkait tersebut terhadap lembaga masyarakat;
    3. Mengedepankan peran Pemerinatah Kota / Kabupaten agar mereka makin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, baik melalui pengokohan Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK) di wilayahnya, maupun kemitraan dengan masyarakat serta kelompok peduli setempat.
  9. PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan
    PNPM-Mandiri Infrastruktur adalah program yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan perekonomian masyarakat di daerah yang terpilih

    Tujuan
    meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sedangkan tujuan jangka menengah adalah untuk meningkatkan akses masyarakat miskin dan yang mendekati miskin ke infrastruktur dasar di wilayah perdesaan.
  10. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
    PISEW adalah program yang dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan tingkat pengangguran terbuka

    Tujuan
    mempercepat pembangunan sosial ekonomi masyarakat yang berbasis sumberdaya lokal, mengurangi kesenjangan antarwilayah, pengentasan kemiskinan daerah perdesaan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan (local governance) dan penguatan institusi di perdesaan Indonesia.
  11. Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
    Program WSLIC-3/PAMSIMAS merupakan program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan

    Tujuan
    Meningkatkan akses layanan air minum sanitasi bagi masyarakat miskin khususnya masyarakat di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota (peri-urban).
  12. PNPM-Mandiri Daerah Tertinggal Dan Khusus/ Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Khusus (P2DTK)
    Program P2DTK adalah penanggulangan kemiskinan dengan sasaran daerah tertinggal dan daerah khusus yang dilakukan Pemerintah Daerah dengan difasilitasi oleh Pemerintah Pusat (melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal)untuk meningkatkan kapasitas sosial-ekonomi daerah melalui pendekatan pemberdayaan dan keswadayaan masyarakat.

    Tujuan
    Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mempercepat pemulihan dan pertumbuhan sosial ekonomi di daerah- daerah tertinggal dan khusus.
  13. PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan (PNPM Mandiri-KP)
    PNPM Mandiri-KP adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir atau masyarakat nelayan pada sektor kelautan dan perikanan.

    Tujuan
    meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi kelompok masyarakat yang mencari nafkah di bidang kelautan dan perikanan yang miskin di 120 Kabupaten/Kota penerima PNPM Mandiri-KP. Mereka adalah warga yang tinggal di wilayah pesisir atau di luar pesisir yang memiliki kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.
  14. PNPM-Mandiri Pariwisata
    PNPM Mandiri Pariwisata adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berupaya membantu masyarakat miskin yang tinggal di sekitar wilayah destinasi pariwisata. Desa-desa miskin yang menjadi sasaran PNPM-Mandiri Pariwisata adalah desa-desa yang memiliki potensi pengembangan kegiatan kepariwisataan, dekat dengan Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW), maupun fasilitas pendukung pariwisata.

    Tujuan
    1. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan investasi dalam industri pariwisata melalui konsep simplifikasi perizinan dan insentif perpajakan bagi investor.
    2. Mendorong pertumbuhan daya tarik wisata unggulan di setiap provinsi (one province one primary tourism destination) bersama-sama dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. 
    3. Pengembangan paket-paket wisata yang kompetitif di masing- masing destinasi pariwisata.
    4. Revitalisasi dan pembangunan kawasan pariwisata baru, termasuk pula prasarana dan sarana dasarnya (seperti jaringan jalan, listrik, telekomunikasi, air bersih dan sarana kesehatan).
    5. Pemberian insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata dalam membangun produk pariwisata (daya tarik dan sarana pariwisata).
    6. Pemberian perhatian khusus kepada pengembangan kawasan ekowisata dan wisata bahari, terutama di lokasi-lokasi yang mempunyai potensi obyek wisata alam bahari yang sangat besar.
    7. Pengembangan pariwisata yang berdaya saing melalui: (a) terbangunnya komitmen nasional agar sektor-sektor di bidang keamanan, hukum, perbankan, perhubungan, dan sektor terkait lainnya dapat memfasilitasi berkembanganya kepariwisataan terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki destinasi pariwisata unggulan; (b) harmonisasi dan simplifikasi perangkat peraturan baik di tingkat pusat, daerah dan antara pusat dan daerah; (c) menformulasi, menerapkan, dan mengawasi standar industri pariwisata yang dibutuhkan.
  15. PNPM-Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM-Mandiri Perkim)
    PNPM-Mandiri Perkim adalah salah satu program yang bertujuan mencapai pemenuhan tempat tinggal layak huni.

    Tujuan
    Memfasilitasi kegiatan yang terkait dengan bidang perumahan permukiman dalam upaya menumbuh- kembangkan kemampuan masyarakat dalam peningkatan kualitas rumah dan perumahan, pemenuhan kebutuhan rumah dan perumahan, serta peningkatan kualitas permukiman yang berbasis pemberdayaan

Bantuan Siswa Miskin (BSM)




8 Program Penanggulangan Kemiskinan - Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) adalah bantuan yang diberikan kepada siswa dari keluarga kurang mampu untuk dapat melakukan kegiatan belajar di sekolah. Bantuan ini memberikan peluang bagi siswa untuk mengikuti pendidikan di level yang lebih tinggi.

Tujuan

Agar siswa dari kalangan tidak mampu dapat terus melanjutkan pendidikan di sekolah. Selain itu  juga bertujuan untuk mengurangi jumlah siswa putus sekolah akibat permasalahan biaya pendidikan.

Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin)





8 Program Penanggulangan Kemiskinan - Program Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin) merupakan subsidi pangan yang diperuntukkan bagi keluarga miskin sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan pada keluarga miskin.

Tujuan

Mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras dan mencegah penurunan konsumsi energi dan protein. Selain itu raskin bertujuan untuk meningkatkan / membuka akses pangan keluarga melalui penjualan beras kepada keluarga penerima manfaat dengan jumlah yang telah ditentukan.

Website

Bantuan Operasional Sekolah


8 Program Penanggulangan Kemiskinan - Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah untuk penyediaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah pertama sebagai wujud pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. 

Tujuan Mengurangi beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar sembilan tahun yang bermutu. 

Website : http://bos.kemdikbud.go.id/home/about

Program Keluarga Harapan


8 Program Penanggulangan Kemiskinan - Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTS diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Tujuan

Program ini dalam jangka  pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.
Website


Jamkesmas


8 Program Penanggulangan Kemiskinan - Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin.

Semenjak diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) semenjak 1 Januari 2014, maka program Jamkesmas melebur kedalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Masyarakat miskin dan hampir miskin yang sebelumnya menjadi peserta Jamkesmas akan secara otomatis menjadi peserta JKN ini.

Jaminan Kesehatan Nasional 

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.

Untuk masyarakat miskin yang tadinya merupakan peserta Jamkesmas, iuran kepesertaannya dibayarkan oleh Pemerintah yang disebut sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Referensi : jkn.kemkes.go.id

Kartu Keluarga Sejahtera





8 Program Penanggulangan Kemiskinan - Kartu Keluarga Sejahtera  (KKS) adalah kartu yang diterbitkan oleh Pemerintah sebagai penanda keluarga kurang mampu, sebagai pengganti Kartu Perlindungan Sosial (KPS).

Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar dan Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif adalah program unggulan Pemerintah Jokowi - JK yang menandai era baru upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu

Melalui pelaksanaan program ini pula, diperkenalkan penggunaan teknologi untuk menjangkau masyarakat kurang mampu agar penyaluran program dapat lebih baik dan efisien. 

Dengan pelaksanaan program ini, pemerintah dapat meningkatan martabat keluarga kurang mampu dengan perlindungan dan pemberdayaan serta tidak sekedar diberikan charity. (ern)

Referensi : Tim Nasional Percepatam Penanggulangan Kemiskinan

Merdekakan Ketaatan



MERDEKAKAN KETAATAN
Refleksi Liberalisme Ketaatan

oleh #romantisgariskeras

Sumber gambar : cinikironk.blogspot.com

Logika adalah timbangan,
penimbang atas nalar pemikiran,
berpikir untuk satu pilihan,
paripurna memilih dalam satu ketetapan,
tetap merdeka dalam pikir dan tindakan.

Taat adalah ketundukan,
taat adalah mengikuti tanpa paksaan,
taat adalah bergerak karena kesadaran,
taat adalah tuntunan sebuah kepatuhan untuk melaksanakan
karena taat adalah konsekuensi atas pilihan,
pilihan-pilihan yang telah diparipurnakan,
adakah taat yang menghapuskan kemerdekaan?

Mari duduk bersama dan kita bicara tentang merdeka

Merdeka adalah kebebasan,
terbebasnya pikir untuk berdialektika
terbebasnya kehendak untuk bersikap,
merdeka adalah keberanian yang dipertanggungjawabkan.
Jika merdeka adalah bebas dalam kehendak dan pikir,
Maka merdeka adalah tata kesopanan untuk logika yang fakir.
Jika merdeka adalah kebebasan mengemuka,

Maka mengemuka dalam timbang nilai itulah skala kebebasannya

Jika hari ini,
tuan bicara merdeka adalah angka,
merdeka adalah sistematika peningkat dialogika,
merdeka adalah ketajaman pikir dan analisa,
merdeka adalah kewenangan tingkah semua saya,
tanpa ikatan,
tanpa bayang-bayang
tanpa aturan. 

Maka liberalkanlah pikiranmu!

Liberalkan dirimu dari skala liberal nalar yang tidak terkendalikan
Jangan sebut merdeka jika tuan terbudak logika
Mari duduk bersama dan kita posisikan sebuah ketaatan,
Taat jamaah,
taat qiyadah,
taat utusan,
dan taat Tuhan.

Tuan, tidaklah ada yang punya merdeka sepenuhnya,
merdekamu hanya pinjaman terbatas waktunya,
pakai merdekamu untuk taat pada penciptamu.
merdekakan ketaatanmu pada tanggung jawab pilihanmu,
Jamaah, qiyadah, utusan dan Tuhan punya aturan yang harus dimerdekakan,
merdekakan ketaataatanmu!

Cara Menggunakan KPS


Sumber Gambar : Instrumen Sosialisasi TNP2K
BELAJAR - Selanjutnya kita akan membahas tentang, bagaimana cara memanfaatkan Kartu Perlindungan Sosial untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Simak lagi ya guys, dan kalau emang sudah tau nantinya jangan cukup tau untuk diri sendiri. Nitip pesen "Dampingin juga masyarakat di sekitaran kita untuk mengakses dan memanfaatkannya". Well:

KPS sekarang ini digunakan sebagai penanda 15,5 juta keluarga kurang mampu di Indonesia. Apa saja yang dapat diakses setelah satu keluarga memegang kartu tersebut? Ada 3 (tiga) besaran program bantuan yang dapat diperolehnya. Simpanan Keluarga Sejahtera (SKS), Bantuan Siswa Kurang Mampu (BSM), dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Nah, bagaimana caranya?

Kita bahas satu-satu yak ;)

Pertama, Simpanan Keluarga Sejahtera
  1. Bawa KPS dan identitas lainnya ke kantor pos yang ditunjuk sesuai jadwal. 
  2. Tunjukkan KPS dan identitas tersebut ke petugas dan dapatkan simpanan Giro Pos untuk menarik dan menyimpan dana tunai yang nantinya diberikan. 
  3. Manfaatkan bantuan simpanan secara bijak untuk kegiatan produktif, memastikan anak terus bersekolah dan menjaga kesehatan anggota keluarganya. Sisakan sebagian untuk simpanan
Kedua, Bantuan Siswa Kurang Mampu (BSM)
  1.  Bawa KPS dan identitas lain (seperti KK dan KTP) ke sekolah tempat anak terdaftar sebagai peserta didik.
  2. Sekolah akan mencatat nama dan informasi anak untuk didaftarkan dan diproses sebagai penerima BSM
  3. Manfaatkan BSM untuk keperluan pendukung sekolah (seragam, buku, transport dan lain-lain).
Ketiga, 
  1. Bawa KPS dan identitas ke kantor BPJS Kesehatan terdekat.
  2. Nah, sampai di sana tunjukkan KPS dan identitas lain dan dapatkan kartu BPJS Kesehatan untuk seluruh anggota keluarga (karena nanti keluarga pemegang KPS ini akan termasuk ke dalam peserta BPJS PBI -penerima bantuan iuran-)
  3. Setelah itu, gunakanlah kartu BPJS Kesehatan tersebut untuk mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas bila sakit.
Sekian dulu ya kawan, beberapa informasi tentang "Bagaimana cara menggunakan KPS" terkhususnya untuk dimanfaatkan dalam mengakses bantuan dari pemerintah. Sampaikan juga informasi-informasi ini pada kawan dan rekanan kalian. Semoga bermanfaat. (ern)


Cara Mengganti KPS ke KKS

Sumber gambar : Perangkat Sosialisasi TNP2K

BELAJAR - Oke guys, edisi baru yang ingin ditambahkan dalam rubrik ARTIKEL LEPAS kali ini adalah tentang belajar paham program pemerintah. Biar selaku masyarakat kita paham tentang konsep ideal seperti apa yang ditawarkan para pimpinan. Biar paham itulah yang mengantarkan kita pada arti kerjasama, arti kepercayaan, atau juga tidak jarang bahasa-bahasa kritikan, yang itu semua dikemas dalam rangka kepedulian. Orang-orang intelektual,  sepakat menyebutnya sebagai social control. 

Kabinet Kerja Jokowi - JK sebagai wujud peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu masih gencar-gencarnya memberikan sosialisasi tentang paket kartu sehat, kartu pintar dan sebagainya. Bahasan simpel yang akan kita ulas sekarang adalah bagaimana cara mengakses KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) bagi keluarga yang sudah memiliki KPS (Kartu Perlindungan Sosial)? 

Well, berikut tahapan dan caranya. Seksama - silakan disimak ya ;)

Pertama, Cukup bawa KPS yang dimiliki ke kantor pos yang telah ditunjuk (sesuai dengan jadwal yang ada), sampai di kantor pos, tukarkan KPS. Dan secara bertahap, KPS akan berganti menjadi Kartu Keluarga Sejahtera.

Kedua, Bagi yang belum memiliki KKS, harap santai dan tenang saja dulu. Karena nanti (ke depannya) masih dapat menggunakan KPS untuk akses beberapa program kemiskinan, seperti halnya bantuan Simpanan Giro Pos, BSM dan JKN. (ern)

Manusia Bukan Buga

Ia disebut bunga, 
meski diam ia tetap cantik - karena ia bicara dengan warna, 
warna-warna itulah bahasa mereka.


Ia disebut bunga, 
meski diam ia tetap indah - karena ia berikrar dengan bentuk dan namanya, 
bentuk dan nama itulah wujud tanggung jawab mereka.


Kita adalah manusia, 
bukan bunga - cipta, rasa dan karsa yang menghantarkan kita pada tanggung jawab bukan sekedar etika hamba pada Tuhannya.
Lunasi janji pada Yang Maha Tinggi, sampaikan ketaatan dan muarakan dalam simpuh pengabdian.
Tercipta untuk bersimpuh taat pada penciptanya. 
Kita manusia bukan bunga. 


_ern_190115

Malari dan Kronologi yang Dipersiapkan


Oleh : Erna Dwi Susanti

Sumber gambar : foblog.psikomedia.com
Berawal dari Apel Tritura di tanggal 15 Januari 1974 yang berujung pada peristiwa petaka Ibukota, jauh waktu sudah dirumuskan gagasan-gagasan kecil, mulai dari diskusi 28 tahun kemerdekaan Indonesia tanggal 13-16 Agustus 1973 yang menghasilkan kesepakatan untuk perlunya praktik politik dan serangkaian tindakan untuk mengatasi masalah dengan bukan sekedar diskusi-diskusi semata. Berlanjut pada diskusi petisi 24 Oktober 1973 jelang peringatan Sumpah Pemuda yang menghasilkan ‘Petisi 24 Oktober’ yang kemudian dibacakan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Beranjak ke 10 November  masih di tahun yang sama, dalam rangka peringatan hari pahwalan, para mahasiswa yang tergabung dari beberapa dewan mahasiswa beberapa universitas kembali membacakan sebuah ikrar mengenai kesatuan tekad dan peningkatan solidaritas sesama mahasiswa.

Dari tiga forum-forum mahasiswa tersebut dipantik kobaran semangat demonstrasi para mahasiswa atas kedatangan ketua IGGI (Inter Governmental Group on Indonesia), J.P. Pronk, sebuah organisasi bentukan Belanda yang mengatur hutang Indonesia.

Pasca demonstrasi tersebut, sarjana-sarjana sekaliber Mochtar Lubis, Adnan Buyung Nasution, Yap Thiam Hien yang terhimpun dalam Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia kembali mengadakan mimbar-mimbar diskusi yang menghasilkan sebuah ikrar yang disebut ‘Ikrar Warga Negara Indonesia’. Hingga satu momentum kembali diciptakan, dipergantian 1973 ke 1974, Malam Tirakatan. Malam tersebut adalah peresmian pembakaran sumbu kecil pergerakan secara terang-terangan untuk pertama kalinya. Hariman Siregar dengan pidato yang berjudul ‘Pidato Pernyataan Dari Mahasiswa’ tampak lihai membakar semangat para mahasiswa untuk peduli pada kondisi bagsa dan seruan pengingat bahwa pemuda wajib bisa melakukan perubahan.

Dewan Mahasiswa dari berbagai universitas se Indonesia kembali terhimpun, 12 Januari 1974 mereka bertemu dengan Soeharto membawakan 6 (enam) tuntutan terkait pemberantasan korupsi dan pembenahan ekonomi. Nihil, seolah tanpa hasil. Diperparah citra tutup mata dan telinga Presiden kala itu dengan datangnya Kakuei Tanaka, PM Jepang ditanggal 14 Januari 1974 ke Indonesia semakin membangunkan macan tidur dari kandangnya, mahasiswa tergugah, mereka bangun dan lantang bersuara atas nama perbaikan – pembenahan dan retorika kepedulian pada Indonesia. Ibukota menjadi saksi demonstrasi mereka.

Puncaknya, tepat di 15 Januari 1974 para mahasiswa melangsungkan sebuah apel akbar di halaman Universitas Trisakti dengan kembali membawakan tuntutannya. Dalam apel tersebut Tritura Jilid II juga dibacakan oleh para mahasiswa;  “Bubarkan Aspri, Hentikan Modal Asing, Hukum para koruptor”.

Dua Muara dalam Belangga

Belangga huru hara kita masih sama, Malari – Malapetaka 15 Januari – namun para pelaku sejarah telah meninggalkan fakta yang buta. 

Aksi apel besar yang dipusatkan dihalaman Universitas Trisakti ini tadinya merupakan aksi damai, namun tanpa disangka yang terjadi adalah perbuatan anarki diberbagai tempat di wilayah ibukota. Mobil, motor dan produk elektronik Jepang semuanya dibakar, bahkan gedung-gedung dan pusat perbelanjaan di Senen, Harmoni, pun ikut dibakar. korban-korban berjatuhan, dari yang luka kecil bahkan sampai korban jiwa ada. Total terdapat 11 korban jiwa, 75 luka berat, ratusan luka ringan, 775 orang ditahan, 807 mobil dan 187 motor dibakar, 160 kg emas raib. Selain itu terdapat 144 gedung yang porakporanda termasuk gedung Astra Toyota Motors, coca-cola, Pertamina, dan puluhan toko di proyek Senen(Kilas Balik Deskripsi Kejadian Malari)



Paradigma bebas memihak yang mana menjadi hak seluruh warga ngara hari ini. Dihadapan kita ada 2 pernyataan, 2 pembelaan dan 2 pembenaran. Perspektif aktivis dan perspektif birokrat.
 
Pihak birokrat kala itu menyampaikan bahwa ini adalah sebuah strategi yang dimainkan oleh oknum ketiga dengan tujuan mengisolasi pemerintahan dan menjatuhkannya, di mana mahasiswa digunakan sebagai masa gerak.  Justru dalam keadaan terisolasi demikian, Pak Harto pun kembali ke ‘rumpun’ asalnya, militer. Dari situlah militer mulai kuat memasuki lingkaran dalam pemerintah dan Pak Harto kembali otoriter. Sedang di sudut pandang aktivis, Malari adalah sebuah strategi kambing hitam pada mahasiswa, ada invicible hand yang disinyalir telah mengirimkan orang bayaran, dimunculkannya provokator dalam aksi. Ali Moertopolah sosok yang terindikasi menghendaki peristiwa ini, namun sang pimpinan tertinggi negeri – Jenderal Soeharto tidak luput dari dugaan pelaksana kekisruhan ini dalam rangka menghentikan aksi mahasiswa yang menyuarakan untuk dihentikannya penanaman modal asing dan anti asing serta serangkaian tuntutan yang tidak didengarkan para elite politik negara.

Demikianlah ringkasnya sebuah pertanyaan sejarah akan telah dimatikan jawabannya seiring dengan matinya juru kunci, Soeharto. Dalang pewayangan Orde Baru yang paham apa dan bagaimana kejadian petaka di periode kepemimpinannya. Maka dengan demikian, sebuah kejujuran pada sejarah hanya akan menjadi saksi bagi mereka yang telah jujur mendefinisikan sejarah atas suara kebenaran. Bukan sebuah ekspektasi untuk membela dan mencari plagiat serta penguat. Maka biarkanlah Indonesia mengulang Malari-malari kecil hari ini, jika rugi, biarkanlah kerugian itu atas nama Indonesia seluruhnya, bukan hanya kerugian yang harus ditanggung rakyat jelata Indonesia saja. Rakyat yang menjadi hamba dari kalangan paduka. 

Dan semoga kita tidak luput melihat juga, sesudah Malari, di tahun berikutnya, terjadilah overkill di Pembatasan Modal Asing. Pembatasan-pembatasan semakin diperketat oleh pemerintah. Daftar larangan investasi dalam negative list semakin diperpanjang. Kata birokrat juga, “Bukankah tidak ada salahnya presiden memiliki tim penasihat? Bahkan Presiden Amerika Serikat pun memiliki special advisor. Kalau kepala negara tidak memiliki personal staff, lama kelamaan ia akan terjepit sendiri.

Manapun perspektifmu, gunakan semangat malari untuk pedulimu pada negeri! Bukankah sosok seperti Hariman Siregar masih menjadi niscaya untuk kembali dikobarkan? (Erna Dwi Susanti)