Erna Dwi Susanti Personal Site

Home » » GALAU itu DEWASA

GALAU itu DEWASA


Awal masa kuliah selalu demikian yang menjadi keributan, menanyakan kajian apa yang akan diambil? Praktikum nanti konsen di bidang apa? Ambil KIA atau belum? Bagaiaman teknis pembayaran dan beberapa keresahan yang lainnya. Dan tak sedikit seloroh yang tak diinginkan itu selalu datang menghiasi, ada yang menjelekkan dan merasa diombang-ambingkan, ada yang merasa acuh bahkan lebih condong apatis karena merasai lelah atas keadaan yang ada. Dan itulah sebuah fenomena yang biasa. Namanya gejolak.

Gejolak pastilah akan senantiasa ada untuk mewarnai keadaan. Gejolak selalu ada untuk mengajak secara halus pada manusia agar mau berpikir dan berani berkeputusan. Kalau ada yang menyampaikan bahwa dewasa itu ilusi dan tua itu mutlak maka tidaklah berlebih, karena benar orang yang tua belum tentu mampu untuk dewasa dan orang yang dewasa tidaklah orang yang harus tua terlebih dahulu. Mereka yang mau berpikir, berkeputusan dan bertindak terlebih dahululah yang biasanya lebih berkesempatan dulu untuk bisa dewasa, karena mereka memiliki peluang untuk belajar dan mengambil pelajaran. Mereka yang memilih hanya menjadi saksi dan pengamat perubahan hanya akan tergerus jaman dan lapuk dimakan usia, ya, mereka hanya akan bisa tua terpendam kenyataan.

Dari mana dewasa bisa dimulai? Dari uji coba tentunya, kalau hanya berangkat dengan dalil “aku takut mencoba” maka sama saja dengan prinsip “aku takut hidup”. Cobalah dengan tegar berkeputusan, dan cobalah untuk melakukan; karena setidaknya dengan kita bertindak akan ada dua kemungkinan yang akan dihadapi. Sukses atau gagal. Setidaknya masih ada peluang 50 persen untuk menjadi sukses dan 50 persen untuk gagal. Sedangkan kalau memilih untuk tidak berkeputusan tentulah 100 persen bertumpu pada kemungkinan tidak sukses (gagal).

Orang galau menandakan ia berpikir, maka sementara dapat disimpulkan orang yang sedang galau adalah orang yang sedang berada pada proses pendewasaa. Maka galaulah pada haluan galau yang tepat.

Ern Hidayatul Ulya
ernastksbandung@yahoo.co.id

0 komentar:

Posting Komentar