Sedikit geli ketika banyak terdengar berita dan banyak tercuat kabar,
pengemis sekarang bukanlah pengemis yang murni. Pengemis gadungankah
maksudnya? Ehmm, tentu bukan.
Kalau sedikit mau menelisik
akan cerita dan penuturan dari orang tua, orang terdahulu dan orang
yang memang dianggap lebih paham dan mengerti akan ilmu masyarakat dan
hikmah-hikmah keadaan , pengemis adalah orang yang meminta-minta,
orang yang mencari nafkah untuk menunjang kehidupannya di jalanan
ataupun keramaian lainnya dengan menengadahkan tangan pada orang lain
dengan harapan untuk ada belas kasihan, ada permintaan agar mereke
diberi dan ada keinginan untuk hidup dari uang yang didapat. Berdasar
pada asas belas dan kasih.
Mengorbankan harga diripun dilakukan jika itu bisa menjamin keberadaan
mereka. Menjamin keberlangsungan hidup dan penyambung nyawanya. Demi
sesuap nasi.
Itu hanya wacana dari orang, mereka
memberikan gambar dan wacana pemberitahuan pada kita, dan lagi-lagi
terserah pada kita dalam menyikapi wacana tersebut. Akankah menelan
utuh-utuh, akankah menjadikannya sebagai titik awal untuk mengambil
hikmah dan pembelajaran yang lebih kuat dan lebih dalam lagi? Itu semua
adalah ketetapan yang bisa dipilih, secara globalnya disebut
kebebasan.
Selanjutnya, pengemispun sering digosipkan:
“mereka itu sebenarnya orang mampu, orang punya harta bertumpuk di kampung halamannya”.
“mereka bukan berasal dari keluarga yang tidak mampu, bukan berasal dari keluarga yang di bawah garis kemiskinan”,
“mereka
memanfaatkan keadaan untuk mencari keuntungan, yah meskipun mereka
harus merendahkan harga diri mereka, meski mereka harus diinjak-injak
asal dapat uang ya tidak ada masalah”
“mereka diorganisir
oleh beberapa pihak tertentu, kemudian mereka menyetorkan sejumlah
uang yang ditarget kepada orang atau pihak tersebut”.
Dan
itupun juga suara-suara masyarakat, disampaikan oleh orang secara
umum, dan masyarakat juga yang hanya akan dibingungkannya, jugde-jugde
orang-orang semata. Kalau mereka yang mau berpikir dan ada yang mau
menyampaikan keluhan dan kendala mereka dalam mengolah informasi pasti
akan menyampaikan bahwa “pemerintah kita adalah orang, ia punya mata
untuk melihat, ia punya telinga untuk mendengar apa yang disuarakan oleh
orang sekitar. Harusnya mereka bisa bertindak akan apa yang terjadi.
Apa sulitnya untuk melakukan razia dan pemutusan mafia yang ada? Apa
yang selama ini dikerjakan oleh mereka para orang yang mengaku lulusan
pekerja sosial? Tidak mengurangi dan berusaha menyelesaikan masalah
sosial yang ada, namun mereka hanya sebatas menambah daftar masalah
sosial negara. Dengan menjadi pengangguran, pengemis, anak jalanan atau
bahkan gelandangan”.
Kembali, sedikit terhentak dengan
memori yang sudah-sudah, lahan garapan pekerja sosial memang ya ranah
sosial, masyarakat yang jumlahnya fluktuatif, dan kadang semakin
bertambah akibat struktur kebijakan, akibat himpitan keadaan dan
sebab-sebab lainnya. Kalau tidak ada kerjasama dengan semua pihak,
kapan mau diselesaikan? Kalau kita tidak mau ‘awal’ bergerak, siapa
yang akan mencontohkan? Kalian para mahasiswa calon pekerja sosial,
mulailah terjun dan ambil peranan.
Mau jadi calon pekerja
sosial seperti apa? Pilih dan tetapkanlah. Nampakya masa juga tidak
akan selesai di sini manakala hanya diam dan mengikuti arus-arus yang
ada. Segeralah beranjak, bergerak mengejar perubahan. Semangat, salam
pembelajar dari Muslim Negarawan STKS Bandung...
Humas dan Media KAMMI STKS Bandung
Ern Hidayatul Ulya
Terbaru dan mudah untuk digunakan bagi kamu pecinta serial drama korea, sudah tau kalau sekarang menonton film drama korea sangat mudah, cukup download aplikasi MYDRAKOR di GooglePlay gratis MYDRAKOR menghadirkan nuasa menonton film drama korea sangat mudah, MYDRAKOR banyak pilihan film drama korea terbaru.
BalasHapushttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main
https://www.inflixer.com/
bener gan, krna susahnya mencari kerjaan. Banyak yang mengambil jalan pintas menjadi pengemis demi menuai rupiah dengan mudah.
BalasHapusBandar Bola Online
Informasi dan Tips
Info Fashion terkini
Info Gosip
Berita Terkini