Fourth of My Way
Dan
masih belum ada kisah yang enggan aku abadikan. Masih dalam prasangka yang
belum berujung, kenapa aku bisa ditempatkan di tempat praktik seperti ini. Maka
tentulah, kembali teringat dengan apa yang disampaikan oleh para bijak
pendahulu, bahwa bukan tanpa tujuan atas segala ketetapan. Demikian pula Tuhan
menempatkan aku di lokasi praktikum kali ini, mulai dari dipartnerkan dengan
teman praktikum yang tidak pernah terduga sebelumnya. Di posisikan di panti
untuk anak nakal dan anak jalanan. Lokasi Jakarta Timur dan beberapa
ketidaksangkaan lain sebelumnya.
Bersyukur,
karena aku berada di lingkungan yang sangat luar biasa. Bersama dengan mereka
yang luar biasa dan di panti yang luar biasa pula. Ada hal baru untuk hari ini;
Sebagaimana
yang menjadi kesepakatan dari hasil briefing semalam. Atas informasi dan
pemberitahuan dari pihak panti maka pagi-pagi sebelum jam 7 kami sudah mulai
terbang ke panti lewat pintu belakang. Untuk apa? Iya lupa dan kelewat untuk
dijelaskan. Kali ini kami akan mengikuti sebuah agenda yang disebut morning
meeting dilanjutkan dengan senam kebugaran jasmani (SKJ). Ah, malu setiap
mengingat ketiga huruf singkatan itu. Masa lalu yang indah dan menyenangkan.
Dan kembali kali ini aku diajak untuk mengukir masa lalu yang sudah hampir aku
lupa dan sengaja aku pendam untuk melupakan.
Ini,
aku tulis di sela masa kegalauanku atas proposal dan beberapa pikiran yang
berseliweran lainnya. Semoga tak mengurangi substansi gejolak hati yang sedang
naik dan turun. Simak lanjutannya.
Hari
ini, hari jum’at. Sebagaimana agenda rutin yang ada di panti. Setiap jum’at
pagi ada agenda namanya morning meeting dan senam kebugaran jasmani. Mengiranya
dari morning meeting ini akan ada rapat-rapat antar pengurus panti dan
orang-orang penting panti lainnya.
Tapi
luar biasa, beda dengan konsep yang sudah aku tanam. Di acara MM ini, dihadiri
oleh seluruh anak panti, baik perempuan maupun laki-laki, baik SLB maupun yang
taruna semuanya jadi 1, terhitung ada sekitar 50 anak, belum yang termasuk ke
dalam anak terlambat. Mereka duduk melingkar dengan pemisahan tempat duduk
perempuan dan laki-laki. Ada dua pembina (pekerja sosial) yang membersamai
mereka. Rangkaian agenda mereka sungguh luar biasa;
1.
Pembacaan Filosofi
2.
Pull up pribadi
3.
Pull up orang lain
4.
Punishment
5.
Berita
6.
Konsep
7.
Game
8.
SKJ
Delapan
agenda yang dilaksanakan. Dan satu ketakjuban yang kembali hadir, dalam
pelaksanaan MM tidak ada istilah teriak, bentak dan pemukulan. Yang ada hanya
kata bijak, santun dan mendidik. Dengan ramah pembina mendampingi mereka,
dengan kesadaran penuh terutama kalau mereka adalah anak nakal dan anak yang
berhadapan dengan hukum. Memang mereka hampir keseluruhan punya perilaku
menyimpang dan kenakalan yang di luar batas. Api kembali batin ini terasa sesak
dibuatnya, mereka hanya korban atas lubang yang digali oleh orang tuanya.
Saat
pull up diri sendiri mereka bergantian angkat tangan dan mengakui kesalahan
serta pelanggaran apa saja yang sudah mereka lakukan; di sini ada titik poin
yang didapatkan “kesadaran lebih diutamakan daripada menunggu tuduhan”. Dengan
rasa tanggung jawab mereka memulai mengakui kesalahan masing-masing, mulai dari
pengakuan kalau setiap ke bengkel (bagi yang taruna) selalu datang telat
disebabkan karena harus membereskan kamar yang berantakan. Pemintaan maaf
karena sering berbuat usil dan jahil
pada teman, selama seminggu tidak pernah shalat subuh dan lain sebagainya.
Semuanya mereka akui dengan penuh kejujuran.
Saat
pull up orang lainpun juga tidak berbeda jauh, sakit hati karena ditegur oleh
rekannya di hadapan umum kadang memang terasa sakit, tapi mereka menerima
dengan lapang nasehat dan teguran yang ada. Meskipun ada satu-dua yang masih
merasa ada dendam dan sempat bertengkar di MM. Itu bingkai yang indah untuk
anak nakal dan anak berhadapan dengan hukum di PSMP Handayani. Menyenangkan
tentunya.
Sisi
manis dari reward, sungguh menyenangkan. Selain mereka sering memandang
temannya sering jahil dan suka berbuat salah pada orang lain. Di sesi ini
mereka dengan senang hati dan dari lubuk yang dalam tampak memberikan ucapan
terimakasih hangat pada rekannya yang ia anggap sudah berjasa dan membantunya.
Ada yang mengucapkan terimakasih karena sering dipinjamin PR buat contekan, ada
yang berterimakasih karena sering mengingatkan dan tidak bosan serta bbeberapa hal
lainnya. Mereka menyenangkan.
Game,
berjalan dengan balapan pasukan bertumpuk. Meski sedikit berbahaya dan sudah
ditegur oleh pekerja sosial panti tapi mereka merasakan kebahagian atasnya.
Lagi-lagi menyenangkan.
Selesai
agenda MM karena waktu sudah hampir siang dan instruktur senam sudah datang
maka MM diakhiri lanjut mengatur barisan dan mulai senam SKJ sampai pukul 09.30
an, keringat bercucuran dan luar biasa sebuah kenangan yang terindukan sudah
mulai aku gemari lagi. Terakhir aku mengenal SKJ adalah kelas 6 SD. Terhitung
sampai sekarang berarti sudah hampir 10 tahun aku tak pernah bergerak untuk
kesegaran jasmani dalam kata ‘senam’. Aku dulunya seorang atlit senam, juara 1
SKJ tingkat kabupaten bersama tim sekolah, karena satu dan lain hal aku memilih
untuk berhenti dari dunia ini. Dan kali ini, saat yang lain menggunakan celana
training, aku dengan bangga tetap menggunakan pakaian muslimahku dengan
menempatkan diri di barisan paling belakang bisa ikut kembali melaksanakan
senam kebugaan jasmani di PSMP Handayani ini.
Istirahat
sejenak dibawah pohon rindang di kiri bagian panti. Beberapa saat setelah
hilang rasa capek, bersama seorang teman menuju ke TU untuk meminta profil
panti, alhamdulillah bertemu dengan seorang ibu yang kami cari dari kemarin, bu
Wahyu namanya. Setelah beranjak dari meja bu Wahyu, seorang bapak-bapak yang
seusialah dengan Abi memanggil dan mengajak kami ngobrol beberapa saat. Namanya
pak Anis. Dengan penuh keramahan dan kehangatan beliau memberikan topik
perbincangan tentang praktikum, tentang dunia kerja di PSMP Handayani dan
beberapa pesan selama praktikum. Setelah hampir berakhir satu pesan yang
disampaikan oleh beliau “kalau ada apa-apa hubungi bapak saja, kalau ada yang
mau didiskusikan atau apa yang ingin ditanyakan bisa berkunjung ke Asrama yang
diasuh sama bapak”. Teringat lokasi asramanya, beliau pembina asrama Pattimura.
Insya Allah akan berkunjung ke sana, satu saat sebelum kepulangan dan
berakhirnya agenda praktikum kami. Masih 56 hari lagi. ^^
Dan
pukul 10.00 kami kembali ke posko dan sudah tersambut koran di depan pintu, oh
iya ini koran yang kemarin sudah dipesankan. KOMPAS (satu mimpiku untuk bisa
menjadi bagian darinya). Selebihnya aktivitas layaknya biasa. Aku akan menjadi
pengamat, penulis dan pembaca di sini. Membaca keadaan dan mengamati untuk
kemudian menuliskannya. Karena dengan demikian pula aku akan menulis sebuah
sejarah.
Jakarta
Timur, 5 Oktober 2012
14:25
0 komentar:
Posting Komentar