![]() |
Massa Aksi KAMMI, source pict : Tribunnews.com |
Di atas meja makan, saya sedang
ingin bicara kebangkitan, kebangkitan Nasional. Saat rekan-rekan
aktivis, dari kemarin lusa sudah matang menyusun konsep aksi, atur
strategi untuk demonstrasi, mengejar kata 'kesejahteraan' untuk negeri
ini. Lagi-lagi, saya tidak bisa menyertakan jasad bersama jasad-jasad
mereka.
Di atas meja makan, dengan menikmati hidangan bermuasal
pajak-pajak rakyat, saya bimbang sembari mengenang. Apa ini sistematika
kontribusi perjuangan dan keadilan yang dapat saya haturkan.
"Aktivis dulunya, koq sekarang individual dan orientasi kerja jadinya?", tak jarang - telinga saya masih senyam senyum mempertimbangkan ungkapan-ungkapan dari mereka.
Memberikan pembelaan, mau membela diri seperti apa? Dua tahun melepas kebebasan turun jalanan, bukanlah sebuah alibi nyaman, bukan sebuah ketenangan tanpa pemikiran.
Di atas meja makan, aktivitas kalian menjadi subjek dzikir dalam pikiran. Kaki ini masih ingin membersamai, tangan ini masih ingin dikepal mengungkap yel-yel demonstrasi. Bukan buat apa, tapi itulah aksi untuk cinta, cinta pada negara.
Ditepuk bahu saya, "Hei, bergeraklah semaksimal yang dapat kamu tindak. Kerjamu menyelesaikan masalah-masalah klienmu itu juga kontribusimu. Binalah mereka, generasi-generasi setelahmu untuk meneruskan aksi-aksi kerinduanmu"
New Saphir, Yogyakarta - 21 Mei 2015 ° Ern
=====================
INI REVOLUSI KITA
Selamat aksi nasional KAMMI #SelamatkanPribumiAtauRevolusi
0 komentar:
Posting Komentar