Erna Dwi Susanti Personal Site

[Kota Besar]

Jakarta - sumber gambar : www.skanaa.com
[Kota Besar]

Maka, siapakah pihak yang tidak ingin ditempa, dididik dan dibesarkan oleh budaya-budaya intelektual kota besar? Segala fasilitas peningkatan kapasitas keilmuan, potensi relasi, komunikasi pun jenjang karir -asal ada kemauan untuk menjangkau akan diperolehlah ia, semua yang dibutuhkan tersedia.

Signifikan bedanya dengan kota kecil, perbatasan ataupun sekaliber ibu kota karisidenan. Barang tentu banyak yang bertekad hijrah-pindah ke kota besar. Actually termasuk juga saya. Panjangnya angan sering bilang, "Andaikan saja ditempatkan di sana". 

√ di manapun kamu ditempatkan di sanalah terdapat sarana terbaik yang memang sedang kamu butuhkan. Core-nya tidak terletak pada besar atau kecilnya suatu kota tapi pada lebar atau sempitnya perspektif dan tinggi rendahnya sebuah etos kerja √

Mendobrak Stagnasi Pemuda untuk Wujudkan Jawa Timur Sejahtera


Jawa Timur sebagai provinsi dengan segenap potensi besar membutuhkan kontribusi maksimal dari para pemuda untuk mengembangkan potensi tersebut menuju arah kesejahteraan, menuju pembangunan sempurna, pembangunan seutuhnya. Mulai dari potensi alam, potensi ekonomi kreatif, potensi kearifan budaya dan potensi lainnya sudah sejak lama membutuhkan sentuhan kreatif dari generasi muda. Maka dengan pertimbangan demikianlah, pemuda menjadi bagian tak terpisahkan dari lompatan perbaikan kesejahteraan masyarakat yang memang dicita-citakan, menuju Jawa Timur yang lebih paripurna.

Erna Dwi Susanti
Hari ini, kondisi pemuda yang seharusnya dapat diharapkan menjadi bagian dari partner pihak pemerintah dalam pembangunan tengah berada dalam kondisi stagnan (diam di tempat). Kondisi demikian inilah yang menjadikan pemuda kehilangan kesempatan untuk berkarya, kehilangan moment untuk turut menentukan arah laju perwujudan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Sehingga langkah strategis dan upaya utama yang dapat dijalankan untuk menghadapi stagnasi generasi muda adalah dengan mendobrak kondisi tersebut. 


Pemuda yang digadang memiliki peran sebagai agen pelaksana perubahan, iron stock, moral force dan social control memiliki kapasitas dan kewenangan dalam kontribusi pembangunan negeri. Di mana kondisi Indonesia hari ini yang telah mengalami pergeseran nilai sudah semakin luas serta budaya permisif semakin menjadi maka pemuda harusnya menjadi kontrol sosial. Mendobrak keadaan dengan segenap potensi yang dimiliki.

Percepatan pembangunan infrastruktur yang melingkupi infrastruktur ekonomi, sosial dan administrasi/institusi. Daya saing, daya saing baik di tingkat regional/provinsi dan daya saing sektor pada akhir tahun 2015 ini menjadi center point berbagai pihak untuk menyongsong penerapan kebijakan global Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. 
Suksesi dalam lini tersebut itulah yang diharapkan dapat disinergikan oleh beragam pihak, agar Jawa Timur dengan segenap potensi yang dimiliki dapat semakin memberikan bukti janji kesejahteraan kepada masyarakatnya. Tidak terlepas, salah satu pihak yang wajib turut berkontribusi adalah pemuda.

Tebakan kerangka nalar untuk menjawab sebab kenapa pemuda berada dalam kondisi stagnasi sejauh ini telah terjawab. Pemuda sedang berada dalam kondisi nyamannya, ia pelihara keadaan yang membuatnya tersenyum simpul dalam kebaikan.

Dengan demikian, wajiblah kita ketahui apa saja yang dapat dijalankan oleh pemuda. Jika hari ini pemuda diketahui sebagai mayoritas bagian dari pihak yang pragmatis, sekuler, apatis dan sebagainya. Akar dari perihal tersebut adalah rendahnya intelektual pemuda (di mana intelektual yang dimaksudkan tidak hanya berada pada muara tingkat pendidikan formal, namun pada pemaknaan dan upaya pencerdasan dari internal pemuda itu sendiri tentang ‘bagaimana cara mencerdaskan diri’). Sebab lain adalah hadirnya kepribadian yang kurang  matang, serta konflik nilai pada diri pemuda yang rata-rata masih berada dalam tataran emosi labil, goyah dan kurang kuat mengakar dalam bersikap dan berideologi kebangsaan.

Dinamisasikan Stagnasi!

Langkah selanjutnya, setelah dipahami bagaimana sebab musabab hadirnya kondisi stagnan tersebut adalah melakukan upaya-upaya untuk dapat mendinamisasikan dan mengajak pemuda untuk  berkontribusi positif pada negara. Itu semua dapat dimulai dari bersikap pada keadaan.

Ejawentah dari memberikan sikap pada keadaan adalah dengan mengembalikan orientasi dan jiwa pemuda pada jalur yang benar. Jangan sampai pemuda mengalami penuaan dini. Penuaan dini yang dimaksudkan adalah, pemuda memaksakan diri dan menempatkan diri seolah sebagai orang tua dengan beragam tanggung jawab yang dipikul sehingga melenakan dan melepaskan semua kesempatan yang ia miliki untuk memberikan kontribusi perubahan bagi daerah.

Sikap kedua adalah dengan memiliki konsep yang jelas. Perjelas dan pertegas kembali apa yang hari ini menjadi kebutuhan daerah dan dari pemahaman itulah pemuda dapat melakukan penyusunan rencana kontributif untuk daerah masing-masing.

Selanjutnya dengan menentukan prioritas (apa yang mau kita garap). Kompetensi dari individu pemuda sangat dituntut di sini. Pemuda diharapkan memiliki kompetensi dan kesadaran akan kompetensi yang ia miliki dalam memberikan kontribusi. Karena penggarapan suatu hal oleh para ahli akan memberikan dampak dan hasil yang lebih baik dan lebih profesional daripada oleh mereka yang melakukan hal bukan berdasar atas ilmu dan kapasitasnya.

Kemudian pemuda harus memiliki sikap realistis dalam bertindak dan melangkah. Pemuda juga diharapkan dapat melakukan hal-hal demikian secara seimbang, pertengahan, dibutuhkan keseimbangan. Mengatur segala yang kontribusi dan tanggungjawab sehingga misi bisa terlaksana secara sempurna. Maka pemuda harus dikenalkan pada misi dan visi apa yang dimiliki dan dibawa oleh daerah, provinsi tempat ia berkontribusi. Harapannya dari proses pengenalan tersebut, pemuda akan menginternalisasikan (menanam secara mendalam) segenap nilai yang menjadi tujuan pada diri masing-masing. Setelah tertanam dan terinternalisasi maka mindset, sikap dan tindakan dari pemuda akan senantiasa dalam koridor pelaksanaan visi misi.

Formulasikanlah Bentuk Kontribusimu!

Setelah proses dan sikap mendinamisasikan kondisi stagnan yang ada, langkah selanjutnya yang dilakukan pemuda adalah dengan memformulasikan bentuk-bentuk kontribusi. Formulasi yang dimaksud adalah runtutan prinsip yang dipegang bersamaan dengan sikap yang dilakukan. Formulasi yang dimaksud adalah menjadikan ideologi kebangsaan Indonesia dalam bertindak, karena ideologi yang telah menghujam kuat akan turut menguatkan empunya. Selanjutnya, dalam berkontribusi pemuda hendaknya memiliki kesadaran berkontribusi bukan karena paksaan atau atas dasar pengharapan imbalan, karena hakikatnya kontribusi yang murni adalah kontribusi yang tidak mengharap buah balas budi. Pegang kuat prinsip yang dimiliki dan senantiasa membawakan diri sebagai pihak yang solutif bukan sebagai pemuda yang trouble maker (pembuat masalah).

Sepenggal isi sumpah pemuda semoga senantiasa mengalirkan semangat muda untuk jiwa-jiwa yang senantiasa berharap memberikan perbaikan dan pembangunan kesejahteraan untuk Jawa Timur:

Soempah Pemoeda
Kami Poetra Dan Poetri Indonesia Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Air Indonesia
Kami Poetra Dan Poetri Indonesia Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia
Kami Poetra Dan Poetri Indonesia Mengjoenjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesiea
Djakarta, 28 Oktober 1928

Jika pada tahun 1928, jiwa-jiwa yang masih memiliki semangat muda saling berhimpun dan menyuarakan semangat persatuan untuk Bangsa Indonesia dengan wujud sumpah pemuda, maka hari ini, hukumnya adalah WAJIB bagi pemuda di seluruh Indonesia untuk membawa kembali semangat kontribusi tersebut dalam perbaikan, penataan kesejahteraan dan pembangunan Indonesia, khususnya kontribusi pemuda untuk kesejahteraan Jawa Timur. (Erna Dwi Susanti, Refleksi di Peringatan Sumpah Pemuda 2015 - Dedikasi untuk tanah kelahiran sendiri)

Memilih Kesibukan

Doc : ernatintapena.blogspot.com

Namanya juga manusia bukan robot, jadi wajar kalau keluh kesah itu senantiasa menyerta. Mengeluh capek, mengeluh kurang waktu, mengeluh kurang istirahat, mengeluh terlalu banyak tuntutan dan usaha-usaha yang dilakukan seolah masih terasa jauh dari maksimal. Bahkan dirasa, masih berkutat pada putaran skala itu-itu saja. Gak ada bedanya.

Itu wajar, itu manusiawi. Di mana saja namanya kondisi jenuh, burn out akan dirasakan oleh mereka yang memiliki aktivitas. Akan dicecap oleh mereka yang dikenakan hukum rutinitas. Semua akan merasakan kondisi yang sama.

Sikap!. Itulah point penting dan yang menjadi pembeda manusia satu dengan yang lainnya. Penjelas mana yang produktif dan mana yang tidak. Ibaratnya aksi reaksi, lelah adalah reaksi bawaan yang muncul dari sebuah aksi bernama tindakan. Demikian juga tentang kesibukan. Orang yang terhimpit oleh waktu, merasa selalu kurang waktu untuk menuntaskan kerjaan dan amanah tanggung jawab maka saat itulah motivasi kuat yang pernah terhujam lekat pada pribadi itu kembali dimunculkan.

Remember, that :

Hati, jasad dan pikiran akan senantiasa terpaut pada kesibukan. Bedanya adalah jenis kesibukan apa yang dominan menyertaimu. Selamat menjalani kesibukan

Tapi kawan, jika mengeluh terus menerus tiada memberi manfaat pada aktivitasmu, justru lebih memberatkan kinerja. Mending lupakan saja deh keluhannya, enjoy your activity, karena aktivitas yang hari ini kita hadapi adalah akumulasi seluruh pinta yang kita panjat dalam doa-doa sebelumnya. Jalani - maksimalkan hasil - nikmati dan tunggu barokahnya. Selamat beraktivitas, semangat berutinitas dan terus belajar ikhlas ya kawan. [ www.ernatintapena.blogspot.com ]

Tuhan, Belilah Al Kahfiku

Pict by Ern


Ramai disampaikan kalau al kahfi di malam jumat atau hari jumat itu sebagai amalan yang berkesan, amalan andalan, yang patut untuk terus ditradisikan. Tak sedikit, aktivis-aktivis pun banyak yang saling antusias mengingatkan. Satu sama lain memasang posting - #YukAlKahfian.

Bolehlah jika hendak melengkapi, alasan syar’i kenapa al Kahfi begitu sayang kalau terlewatkan. Semoga manfaat dan ada alasan kuat yang mendasari ibadah kita satu ini. 

Teringat cerita dari al Barra’ ra, suatu ketika, sore hari, di samping seekor kuda terikat. al Barra’ ra menyaksikan seorang tengah syahdu melantun Al Kahfi. Terikatlah kuda tersebut pada dua tali. Tampak di atas kepala orang tersebut awan-awan begitu teduh meliputi. Semakin larut dalam al kahfinya, semakin mendekat pula awan itu padanya. Hingga, sang kuda-pun lari tanpa ia mengerti. Sungguh khusuk ia tak sadarkan keadaan.

Datang pagi, di hari selanjutnya, berjumpalah al Barra’ ra.dengan Rasulullah Muhammad SAW, berceritalah ia tentang peristiwa sore itu. Singkat dijawab santun oleh Rasulullah, “Yang demikian itu adalah ketenangan yang diturunkan bersama bacaan al Qur’an”.

Beberapa riwayat lain menguatkan, sebagaimana yang disampaikan Abu Darda di mana Nabi SAW pernah bersabda, “Barangsiapa membaca tiga ayat al kahfi, maka dia akan dilindungi dari fitnah Dajjal” (HR Muslim, An Nasa’i dan At Tirmidzi.

Abu Sa’ad al Khudri ra, dia mengatakan, “Barangsiapa membaca al Kahfi pada  malam Jumat, maka dia akan disinari cahaya yang ada di antara dirinya dengan ka’bah. (HR Ad Darimi dan Baihaqi)

Dituturkan juga oleh Ibnu Umar ra, “Barangsiapa membaca surat al Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan dipancarkan cahaya dengan sinar dari bawah kakinya sampai ke awan langit yang akan menyinarinya pada hari kiamat kelak serta diberikan ampunan baginya dosa yang dilakukan antara dua Jumat”. (HR. Ibnu Mardawih).

Kemudian oleh Ibnu Abbas ra.pernah disampaikan, barangsiapa membaca surat al Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan diterangi sinar yang ada antara langit dan bumi, sebagaimana diriwayatkan oleh al Hakim dan Baihaqi.

Sekarang, dasar pelaksanaan amalnya sudah jelas, dan membaca al kahfi itu semata demi kebaikan kita sendiri. Langkah selanjutnya adalah – bagaimana al kahfi itu mendapat berkah dan keridhoan?

Mencari cara agar Tuhan rela membeli al kahfi kita. Agar al kahfi yang kita lantunkan kembali pada kita dengan ketenangan seperti tenangnya seorang pemilik kuda sampai ditinggal pergi kudanya, mendapat lindungan dari fitnah Dajjal di hari akhir nanti, memperoleh sinar yang tak redup antara kita dengan ka’bah, terhubung sinar dari tapak kaki kita hingga awan di atas sana sampai kiamat dan mendapat ampunan dosa dari satu jumat ke jumat selanjutnya.

Ya, biar transaksi jual beli kita dengan Tuhan sebagaimana yang tertera di at Taubah 111 (meskipun ini bukan dalam konteks peperanagan) dapatlah berjalan dengan lancar. Tuhan mau membeli kita dengan ragam keutamaan atas alkahfi yang kita lantunkan.

Tuhan, setelah tersucikan jasad dan ruh sebagaimana penyucian debu kotor dengan air embun dan es, maka belilah al kahfi dan segenap amalan-amalan kami.

Erna, 03 September 2015.
Ngawi_

Bu, Mungkin Anakmu Seperti Aku!

Ilustrasi Ibu dan Anak dalam pangkuan
sumber gambar :

lintangbaruna.mywapblog.com
Saat seorang ibu - pagi hari - beberapa menit sebelum kamu berangkat kerja, tetiba mendekatimu - merapikan jaketmu - lantas dengan lembut ia berkata "Ingat pesan ibu ya, buat kerjanya barokah, hati-hati di jalan".


Maka saat itu adalah wajar jika full seharian kamu tampak beraktivitas dengan wajah bahagia, melaksanakan semua kegiatan kerja dengan suka cita. Selaku seorang anak, saya bersyukur dan senang diperlakukan demikian oleh beliau.


Bunda, anak-anak bunda mungkin tidak jauh berbeda dengan saya, sesibuk apapun -luangkan beberapa menit waktu bunda untuk making quality time dengan mereka. Karena kelembutan, kasih dan sayang bunda adalah motivasi terbesar, dan energi terkuat segenap aktivitasnya.

Salam takzim dari saya untuk seluruh bunda di dunia.
 
Agustus 2015, @ern

Iblis dan Tauhid Paripurna

Tauhid - Sumber gambar :
www.dakwatuna.com
Dalam hal pengakuan keesaan tuhan; 
sama, 
iblis pun juga mengakui kalau tuhan itu tunggal. 
Syiriknya iblis adalah perlakuan dia atas tuhannya. 
Ia persekutukan tuhan dalam tindakan-tindakannya. 
Jadi tauhid itu tidaklah cukup hanya dimuarakan pada pernyataan, "Saya mengakui jika tuhan itu esa". 
Adalah tauhid butuh keimanan yang paripurna.


________, ern © 2015

Prosa Tulismu

Ijen Suites - Malang, doc : ern

Menulislah,
Akan kubaca tulisanmu,
Dan kupahami karakter dirimu,
Saling kuat aku dan kamu dan dalam bahasa-bahasa prosa,
Bukan hanya bahasa logika dan angka,


Sempurna,
Terejalah kita dalam arif kata bermakna,
Terikat kuat dalam kesantunan alur berpikir yang senada,
Diksi yang sama, retorika yang bernyawa,
Kita akan menulis bersama - seterusnya hingga senja berakhir di batas waktunya.

 

Erna Tinta Pena _ Malang, 21 Agustus 2015

Rindu Jadi Demonstran

Massa Aksi KAMMI, source pict : Tribunnews.com
Di atas meja makan, saya sedang ingin bicara kebangkitan, kebangkitan Nasional. Saat rekan-rekan aktivis, dari kemarin lusa sudah matang menyusun konsep aksi, atur strategi untuk demonstrasi, mengejar kata 'kesejahteraan' untuk negeri ini. Lagi-lagi, saya tidak bisa menyertakan jasad bersama jasad-jasad mereka.

Di atas meja makan, dengan menikmati hidangan bermuasal pajak-pajak rakyat, saya bimbang sembari mengenang. Apa ini sistematika kontribusi perjuangan dan keadilan yang dapat saya haturkan.

"Aktivis dulunya, koq sekarang individual dan orientasi kerja jadinya?", tak jarang - telinga saya masih senyam senyum mempertimbangkan ungkapan-ungkapan dari mereka.

Memberikan pembelaan, mau membela diri seperti apa? Dua tahun melepas kebebasan turun jalanan, bukanlah sebuah alibi nyaman, bukan sebuah ketenangan tanpa pemikiran.

Di atas meja makan, aktivitas kalian menjadi subjek dzikir dalam pikiran. Kaki ini masih ingin membersamai, tangan ini masih ingin dikepal mengungkap yel-yel demonstrasi. Bukan buat apa, tapi itulah aksi untuk cinta, cinta pada negara.

Ditepuk bahu saya, "Hei, bergeraklah semaksimal yang dapat kamu tindak. Kerjamu menyelesaikan masalah-masalah klienmu itu juga kontribusimu. Binalah mereka, generasi-generasi setelahmu untuk meneruskan aksi-aksi kerinduanmu"


New Saphir, Yogyakarta - 21 Mei 2015 ° Ern
=====================
INI REVOLUSI KITA
 Selamat aksi nasional KAMMI ‪#‎SelamatkanPribumiAtauRevolusi‬

Rambu Literasi Narkotika

TintaPena – Membincang tentang narkotika, psikontropika dan zat adiktif lainnya bukanlah perkara yang simpel. Membahasnya sebagai tantangan kehidupan bermasyarakat dan masalah laten maka konsekuensi logi dan mendasarnya adalah ‘pemahaman seluk beluk Narkotika’ harus dimiliki oleh individu, kelompok atau masyarakat yang memilih concern pada bidang penanganan tersebut. Dalam bidang pekerjaan sosial ataupun kesejahteraan sosial dan ranah penanganan rehabilitasi sosial orang dengan penggunaan Zat (ODPZ) maka berikut adalah rambu-rambu literasi yang dapat dijadikan rujukan penyeimbang wawasan dan pengetahuan penggiat dunia Napza sebagaimana yang disampaikan oleh Nenden Desnawati (2015) yang meliputi :
Berbagai Jenis Narkoba,
sumber gambar : binacendekia.com

  1. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
  2. PP nomor 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika
  3.  SEMA (Surat Edaran Mahkamah Agung) Nomor 03 Tahun 2011 tentang Penempatan Korban Penyalahgunaan Narkotika di dalam Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial.
  4. SEMA (Surat Edaran Mahkamah Agung) Nomor 04 Tahun 2010 tentang Penempatan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan, dan Pecandu Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial
  5. Inpres Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba tahun 2011 - 2015
  6. Permendagri Nomor 21 Tahun 2013 tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika
  7. Perber 7 Lembaga/Kementerian Tahun 2014 tentang Penanganan Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi.
  8. Permensos RI nomor 56/HUK/2009 tentang Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA
  9. Pergub Jatim Nomor 74 Tahun 2012 tentang Rencana AKsi dan Pelaksanaan Kebijakan dan s.trategi daerah bidang pencegahan dan penmberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 - 2015 (khususnya Jawa Timur).

Demikian, sepetik informasi tambahan wawasan untuk mengetahui tentang Narkotika, penyalahgunaan dan segenap manfaat ataupun kerentanannya.


Ern | Yogyakarta - 21 Mei 2015
New Shapir