Erna Dwi Susanti Personal Site

Home » » Tuhan, Belilah Al Kahfiku

Tuhan, Belilah Al Kahfiku

Pict by Ern


Ramai disampaikan kalau al kahfi di malam jumat atau hari jumat itu sebagai amalan yang berkesan, amalan andalan, yang patut untuk terus ditradisikan. Tak sedikit, aktivis-aktivis pun banyak yang saling antusias mengingatkan. Satu sama lain memasang posting - #YukAlKahfian.

Bolehlah jika hendak melengkapi, alasan syar’i kenapa al Kahfi begitu sayang kalau terlewatkan. Semoga manfaat dan ada alasan kuat yang mendasari ibadah kita satu ini. 

Teringat cerita dari al Barra’ ra, suatu ketika, sore hari, di samping seekor kuda terikat. al Barra’ ra menyaksikan seorang tengah syahdu melantun Al Kahfi. Terikatlah kuda tersebut pada dua tali. Tampak di atas kepala orang tersebut awan-awan begitu teduh meliputi. Semakin larut dalam al kahfinya, semakin mendekat pula awan itu padanya. Hingga, sang kuda-pun lari tanpa ia mengerti. Sungguh khusuk ia tak sadarkan keadaan.

Datang pagi, di hari selanjutnya, berjumpalah al Barra’ ra.dengan Rasulullah Muhammad SAW, berceritalah ia tentang peristiwa sore itu. Singkat dijawab santun oleh Rasulullah, “Yang demikian itu adalah ketenangan yang diturunkan bersama bacaan al Qur’an”.

Beberapa riwayat lain menguatkan, sebagaimana yang disampaikan Abu Darda di mana Nabi SAW pernah bersabda, “Barangsiapa membaca tiga ayat al kahfi, maka dia akan dilindungi dari fitnah Dajjal” (HR Muslim, An Nasa’i dan At Tirmidzi.

Abu Sa’ad al Khudri ra, dia mengatakan, “Barangsiapa membaca al Kahfi pada  malam Jumat, maka dia akan disinari cahaya yang ada di antara dirinya dengan ka’bah. (HR Ad Darimi dan Baihaqi)

Dituturkan juga oleh Ibnu Umar ra, “Barangsiapa membaca surat al Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan dipancarkan cahaya dengan sinar dari bawah kakinya sampai ke awan langit yang akan menyinarinya pada hari kiamat kelak serta diberikan ampunan baginya dosa yang dilakukan antara dua Jumat”. (HR. Ibnu Mardawih).

Kemudian oleh Ibnu Abbas ra.pernah disampaikan, barangsiapa membaca surat al Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan diterangi sinar yang ada antara langit dan bumi, sebagaimana diriwayatkan oleh al Hakim dan Baihaqi.

Sekarang, dasar pelaksanaan amalnya sudah jelas, dan membaca al kahfi itu semata demi kebaikan kita sendiri. Langkah selanjutnya adalah – bagaimana al kahfi itu mendapat berkah dan keridhoan?

Mencari cara agar Tuhan rela membeli al kahfi kita. Agar al kahfi yang kita lantunkan kembali pada kita dengan ketenangan seperti tenangnya seorang pemilik kuda sampai ditinggal pergi kudanya, mendapat lindungan dari fitnah Dajjal di hari akhir nanti, memperoleh sinar yang tak redup antara kita dengan ka’bah, terhubung sinar dari tapak kaki kita hingga awan di atas sana sampai kiamat dan mendapat ampunan dosa dari satu jumat ke jumat selanjutnya.

Ya, biar transaksi jual beli kita dengan Tuhan sebagaimana yang tertera di at Taubah 111 (meskipun ini bukan dalam konteks peperanagan) dapatlah berjalan dengan lancar. Tuhan mau membeli kita dengan ragam keutamaan atas alkahfi yang kita lantunkan.

Tuhan, setelah tersucikan jasad dan ruh sebagaimana penyucian debu kotor dengan air embun dan es, maka belilah al kahfi dan segenap amalan-amalan kami.

Erna, 03 September 2015.
Ngawi_

0 komentar:

Posting Komentar