![]() |
Sumber Gambar : carapedia.com |
Kalau penyair punya yang disebut 'licentia poetica' atas hak untuk memberlakukan hukum-hukum dan aturan personal mereka dalam hal bahasa. Sehingga dengan itu, mereka menafsir keindahan berdasarkan rasa ataupun bias personal. Maka bukan tidak mungkin, kita ciptakan 'licentia' juga atas karya-karya kita.
Kemampuan yang dibatasi, didiamkan dan dikebiri adalah pembunuhan tersadis atas nama kebebasan berkarya. Jika tidak suka tinggalkan, jika baik dan positif maka perhatikan - tumbuhkan dan kembangkan.
Tak harus mencari kesempitan di tengah kelapangan. Di mana keterbatasan yang dicari itulah yang menjadikan pribadi itu stag, diam dan bungkam.
Merdekakan kemampuan, pahami realita, taat pada aturan yang ada dan teruslah menapak dalam karya. Peganglah, taat bukan berarti mengiyakan dalam dusta, tapi taat adalah menjalankan yang benar atas kehendak yang sadar.
Erna Dwi Susanti,
September 2014
0 komentar:
Posting Komentar