Erna Dwi Susanti Personal Site

Home » » Menyoal Jilboobs

Menyoal Jilboobs

Sumber Gambar : www.bringislam.web.id
Redaksi bahasa plesetan, itu komentar awal yang saya kemukakan setelah kepo tentang apa sebenarnya 'Jilboobs'. Jilbab adalah bahasa yang melatari keplesetan istilah itu. Fenomena perempuan muslim yang menyematkan kerudung di kepala, sebagai pelengkap busana press body-nya. Minimalis membalut tubuh mereka, modis tujuan akhir yang mungkin ingin disebutnya.

Jika bicara trend, marilah, saya akan mengikutinya. Terinspirasi dg trend hijaber yg tampak cantik dan elegan dg paduan warna warni kontras tapi tampak segar dan serasi, di mana hijaber mencoba mengenalkan pada zaman modernisasi, bahwa islam punya aturan syar'i dalam bertata diri. Mereka kenakan aneka style dg ciri pakaian longgar. Itu hijaber.

Trend baru kembali mulai membumi, jilboobs. Pakaian ketat, lekat dan tampak begitu merapat. Mengenakan kerudung dengan style pakaian atas dan bawah berupa lilitan. Bukan tutupan. Kesan seksi, cantik diri atau apalah yang mungkin sedang dicari. Lagi-lagi ini karena memang sedang trandy.

"Gimana pendapatmu?", sering ada yang menanya begitu. Yang harus dijawab; dosa atau tidak itu wewenang Tuhan, kita hanya mengingatkan seperti Rasul telah berpesan, "Aurat wanita itu seluruh tubuh kecuali ini dan ini", beliau menunjukkan muka dan telapak tangan. Selain itu penutup aurat bersyarat longgar, tidak transparan dan tidak menyerupai laki-laki. Kurang lebih itulah syarat yang harus kita ingatkan pada mereka, saudari-saudari kita.

Mungkin mereka seperti itu karena belum tahu. Jilboobs adalah fenomena menyimpang yang harus bersama-sama kita luruskan. Tidak untuk dikutuki tapi untuk diajak berbenah dan benar dalam mengikuti.

Erna Dwi Susanti,
Agustus 2014

0 komentar:

Posting Komentar