![]() |
Sumber Gambar : liberty-aries.blogspot.com |
Dan sore ini, terlaksana sudah. Seragam belum diganti, cuma mampir kostan buat ganti sandal berangkat lagi, ke pom bensin.
Pom bensin pertama, dari jarak masih sekitar 200 meter sudah kelihatan antrian panjang, acak-acakan dan 'serius' buat pusing melihatnya. Putar balik - nyari pom bensin lainnya. Untunglah ada yang lebih bersahabat antriannya. Banyaknya sama, tapi ini lebih teratur dan cukup enak di pandang mata. Aku turun dan membiarkan temenku berkutat dalam antrian.
Entah apa sebabnya, kaki ini paling kompak sama otak dan mata. Mata melihat deretan jerigen besar di sisi barat pom bensin (bersebrang sisi dengan antrian pengemudi motor dan mobil). Otak membuat prediksi dan kaki, dengan riang ia menawarkan diri - melangkah menemui mereka dan perbincanganpun terjadi di sana. Ya, antara saya dan puluhan pembeli BBM dalam jerigen.
Awalnya aku hanya menghampiri seorang dari mereka, tapi orang-orang di sekitar (mungkin mengira aku adalah orang yang punya kekuasaan - uniform effect) ikut nimbrung dan menyampaikan aspirasi, keluhan dan cerita-ceritanya. Ada yang gundah, pasrah dan tak sedikit yang marah.
Ya, kalau pagi hari aku hanya tau cerita dari koran, maka sore ini aku adalah pihak pemenang yang tidak diperbudak oleh koran. Aku menemukan sendiri beritanya. Aku mendapatkan sendiri sebuah fakta. Dan kembali, otak ini semakin liar dengan celotehan kasarnya, - jika dan hanya jika ini bahasa permainan politikmu tuan, maka ke sinilah! Akan kubuatkan panggung pementasan bernama "Indonesia-Indonesiaan".
Erna Dwi Susanti,
Agustus 2014
0 komentar:
Posting Komentar