Pihak terlibat mungkin akan senyam senyum membacanya. Bersetting tempat di gerbong sebuah kereta api, trayek Surabaya - Jember. Pada sebuah perjalanan agenda jaulah daerah dan rapat rutin satu organisasi wilayah di Jawa Timur.
L : "Kayaknya kita pesen mie cup enak deh ukh", ajak seorang ketua Bidang Perempuan.
M : "Iya mba, yuk", seorang staf kaderisasi menimpali dengan kesepakatan.
E : "Okey, saya panggil masnya ya mba", persetujuan seorang staf humas.
*** mas pramusajinya datang ***
L : "Mas ayam bawangnya 1, bakso 2 ya". Gak lama, yang dipesan di antar.
E : "Makasih. Sudah lama ya mas kerja di sini", (kebiasaan #ngepo mulai dijalankan).
P : "Lumayan mba, hampir 1 tahunan", menjawab dengan ramah.
E: "Ini mas nya lagi sibuk ndak?" (Pertanyaan basa basi lagi)
P : "Sudah waktunya istirahat kok mba", sahutnya
Kursi di gerbang beberapa ada yang kosong,
E : "Kalau masnya luang dan ga keberatan, ngobrol-ngobrol sebentar boleh?",
Terjadilah perbincangan menarik, mulai dari sistem kerja, pembagian tugas, jam kerja, rekruitmen kerja sampai cerita pengalaman mas pramusaji beserta mimpi-mimpi yang pernah ia punya sebelumnya. Menarik. Menginspirasi.
Well, bukan niat pendekatan untuk bagaimana dan dalam rangka apa. Tapi pendekatan yang semata-mata ingin berbagi hikmah dan menggali cerita dari orang lain, dari orang baru di sekitar kita. Karena kita tak pernah tau, bait cerita manakah yang akan memberi inspirasi dan menyumbang kontribusi bagi perbaikan dan upgrading diri. Maka terus dan teruslah membuka pikiran, sikap dan percakapan, banyak orang yang hadir dan punya arti di sekitaran kita.
And, did you know guys? Terkadang atau bahkan keseringan ada banyak orang yang butuh telinga untuk mendengar. Setidaknya, saat kaki melangkah keberkahan akan terus menyerta. Bukankah keberkahan adalah kebaikan yang tersambung dengan kebaikan?
[to be continue .....]
Serial #AngkringanPeksos
____________
Regard :
Erna Dwi Susanti | Madiun, 17 Februari 2016 |
0 komentar:
Posting Komentar