Bismillahirahmanirahim
Sejuk, segar dan penuh kenikmatan saat terhirup hawa pagi di perbatasan kota kemarin. Momentum yang tepat buatku untuk mentafakuri keadaan. Ehm mau berbagi dengan kalian sahabat. Moga manfaat ya? Dan selembar kertas ini berikanlah manfaatnya pada orang lain juga lewat tangan lembut dan manis kalian, Sip? berikan ke orang lain setelah kalian membaca dan meresapinya. Semoga jadi amal jariyah. Dan sekali lagi semoga barakah. Aamiin. ^^
Detik-detik mengiringi tarikan nafas kita…
Ternyata benar ya? Allah memberikan karunia kepada setiap Muslim berupa karunia Iman. Karunia yang mampu merubah hati seorang muslim menjadi baik. Dan sikap baik tidaklah langsung didapat dengan serta merta dan hadir tanpa sebab. Namun sikap yang baik itu diperoleh dengan kesabaran dan belajar untuk membiasakan diri dalam melakukannya. Dan salah satu media belajar bagi muslimah dalam mentaati perintah adalah memelihara diri, yang di mana keterpeliharaan ini dicicil salah satunya dengan ketaatannya terhadap perinyah berjilbab.
Berjilbab?? Ck..kenapa mesti ini yang dibahas? Ehmm, tunggu dulu. Lanjutkan baca lagi ya..
Yah, berjilbab, tak mesti harus sempurna memiliki akhlak yang baik dulu barulah seorang muslimah berjilbab, yang penting mereka adalah seorang muslim. Ini sudah cukup karena orang-orang yang berserah diri kepada Allah. Karena jilbab adalah perintah atas akhlak yang baik, namun kita tidak dapat pungkiri bahwa ketaatan dalam perintah berjilbab ini setidak-tidaknya mampu mencicil ketaatan kita dalam melengkapi ketaatan yang lain, sehingga ketaatan itu membiasakan diri mereka untuk mengajarkan akhlak yang baik hingga menjadikan karakter di dalam diri mereka.
Apakah seorang siswa harus menjadi pintar terlebih dahulu sebelum ia masuk sekolah? Tidak, karena siswa yang masuk sekolah itu justru bertujuan agar ia menjadi manusia yang pintar sehingga jika ia sudah pintar maka ia-pun akan berbahagia atas apa yang iaaa peroleh. Begitupun juga dengan muslimah, tidak harus akhlaknya baik dahulu baru berjilbab, karena jilbab adalah sekolah akhlak baginya, agar dengan sekolah itu ia membiasakan dirinya untuk membina akhlak menjadi baik dengan ketaatan kepada perintah yang lainya. Jika akhlaknya sudah baik, maka ia akan berbahagia, di tempat (milik)Nya yaitu syurga…Subhanallah..Insya Allah
Jadi bukanlah sebuah alasan yang tepat jika ada pernyataan jilbabkan hati secara menyeluruh dahulu baru jilbabkan kepala hanya karena khawatirr akan mencoreng nama baik islam. Seorang yang berjilbab bukanlah manusia yang telah mustahil dalam dosa, sama seperti diri kita semua, semua tidak luput dari dosa-dos, hanya saja kita semua berusaha untuk menghindari dosa-dosa dengan cara membiasakan diri dalam ketaatan. Berharap agar Allah karuniakan perilaku yang baik kepada kita agar bermanfaat bagi diri kita dan orang lain.
Sahabatku, kalau sudah demikian kapan kita berangkat sekolah, Hayukkkkk….! Mumpung usia kita belum terlambat. Siap-siap? Ayo berangkat sekolah…. ^^
Bertemu di sekolahan ya…
Tiga kursi telah tersedia, untukmu, untukku dan untuk syurgaNya..telah menunggu di sana
Terinspirasi oleh seorang saudara “Akhina Ifa Sabbihisma Rabbika” Jazakallah akhy.
Home »
» Tiga Kursi di Sudut Sekolah Kemarin…
Tiga Kursi di Sudut Sekolah Kemarin…
Posted by Erna Dwi Susanti
Posted on 20.22
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar