Erna Dwi Susanti Personal Site

Yahya, Mari Nak Kita Mengulang Bulan!

Sebulan kemarin sholih, ketetapan membungkus rapat sebuah kecemasan. Menahan rintihan sakit yang terus meningkat dan berulang, ia seolah menyempurnakan rangkaian proses bernama perjuangan, berjuang untuk melegalkan diri menjadi seorang ibu, melahirkanmu.

Tak ada tanda yang terasa, maka wajar kalau hari itu aktivitaspun berjalan seperti biasa. Mengitari pelataran depan-olahraga ringan, lantas menyibukkan diri di dapur mempersiapkan semuanya, seperti pagi-pagi biasa. Namun sangat singkat dan tiba-tiba, tepat di HPL-1, kamu ditakdirkan melengkapi kami, Ayah dan Bunda. Tuhan memberikan karuniaNya, hanya cukup 3 jam 40 menit saja bunda diberikan ujian bernama sakitnya persalinan.

Sholihnya Ayah Bunda, hitungan satu bulan telah kita jalani bersama. Selalu ada banyak hal baru yang menuntut bunda dan ayah belajar, beradaptasi dan terus menerus menempa diri menuju kapasitas mumpuni, mampu dan pantas menjadi orangtuamu.

Yahya, jika kamu tanya apakah ayah dan bunda bahagia? Tentu saja iya nak. Bahagia itu pasti.  Begitu juga kadang air mata, ia selalu menjadi pelengkap tawa.

Aduhai sholih, kebersamaan kita akan terus kita tingkatkan harga kualitasnya, semoga keberkahan senantiasa mengikat tali antara kita. Tumbuhlah dalam segala kebaikan dan pengharapan, semoga Ayah dan Bunda juga senantiasa dimampukan untuk menjaga amanah sebagai orangtuamu. Aamiin.

Dan Yahya Anakku, Mari Nak, kita mengulang bulan. 8 Februari 2017 - 8 Maret 2017

With love Ayah - Bunda

Yes, Homeschoolingku Libur

Yes, Homeschoolingku Libur

Pagi tadi, bangun tidur, sebelum subuh aku tanya pada Bunda, "Bun, hari ini hari apa?". "Hari Ahad, Nak!", jawab Bunda.

"Yes, berarti hari ini sekolahku libur dulu ya, Bun. Waktunya Yahya untuk nyenyakin bobok dan istirahat santai", pintaku ke Bunda.

Bunda tampak geleng-geleng, lantas melirik dan tersenyum, dijawabnya "Oke, homeschoolingnya libur, tapi belajarnya tetap gak libur lho ya".

"Oke Bunda, Yahya lanjutin bobok lagi yaa" 😁

Bundaku tidak memaksa aku harus belajar formal, sejak jauh hari saat masih di kandunganpun aku telah didaulat jadi muridnya. Senyaman mungkin aku diajak belajar. Kurikulumnya? Suka-suka kita, lebih tepatnya dari hidup dan kehidupan kami belajar. Ah, siapa sih yang gak suka punya guru sekeren ia. Love you, Bunda. [Yahya ~ 1 month 18 day]

📷 photo by #AyahYahya - @sukepangon

Ego Ber-team

Siar, bersiar, penyiar dan menyiar-kan : itu tidak hanya perkara mengucap satu lain hal yang menarik. Tidak melulu tentang intonasi yang ditata dengan apik. Tapi ini tentang penyertaan jiwa, kehadiran ruh dan kepedulian yang menjadi tanggungjawabnya. Itulah orang menyebutnya juga dengan -pembelajaran-. Belajar menyampaikan kebenaran tanpa keberpihakan, menjadi netral tanpa menghitung besaran nominal siapa yang bayar. Benarkan. Akuratkan. Lengkapkan. Dan, selamat bertugas untuk meramaikan #jurnalisdunia 😊💪

PERCAYA

Mahal, betul kata orang. Percaya, mempercayai dan dipercaya itu mahal. Kadang pengorbanan besarpun rela dilakukan untuk dapat kepercayaan atau ngasih kepercayaan. Duh, manusia, kayaknya butuh banget deh bermodalkan percaya.

Sepertihalnya bubur jagung tadi siang, sengaja saya buat juga dari modal percaya. Dikasih tahu resepnya, saya percaya penjelasannya lantas saya coba. Berkesan banget, dan semua pada suka.